Ekonomi Hijau Menjadi Tema Utama KTT Rio+20
Ekonomi Hijau Menjadi Tema Utama KTT Rio+20
Ekonomi Hijau akan menjadi tema diskusi dalam acara Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi atau Rio+20 yang akan diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pusat Penerangan PBB (UNIC) Jakarta Michele Zaccheo dalam media briefing yang berlangsung di Kantor KEHATI, Jakarta, Rabu (2/5)
"Ekonomi hijau diangkat sebagai salah satu tema diskusi dalam acara Rio+20 karena saat ini masyarakat dunia sangat membutuhkan sistem ekonomi baru yang lebih fokus pada pembangunan berkelanjutan," ujar Michele Zaccheo
Nama Rio+20 sendiri diambil untuk memperingati 20 tahun KTT Bumi pertama pada 1992 yang juga bertempat di Rio de Janeiro. Pada tahun ini konferensi yang difasilitasi oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Ekonomi dan SOsial (ECOSOC) tersebut akan berlangsung pada 20-22 Juni.
"Terdapat empat hal yang menjadi bahan diskusi dalam Rio+20 mengenai ekonomi hijau, pertama adalah bagaimana kegiatan ekonomi bukan hanya menghitung nilai materi saja tapi juga biaya sosial dan lingkungan," ujar Michele.
Salah satu cara untuk menghitung biaya tersebut adalah dengan cara menetapkan pajak bagi negara yang maju sebagai dana bagi pembangunan yang berkelanjutan di negara-negara berkembang.
"Ke dua adalah menciptakann insentif bagi investasi dan kegiatan ekonomi berkelanjutan, sehingga meski menerapkan ekonomi hijau, perusahaan juga dapat memperoleh sebuah keuntungan," ujar Michele.
Ke tiga yaitu membuat pendanaan baru bagi pembangunan yang berkelanjutan sehingga negara dan masyarakat mau memilih ekonomi hijau.
Michele, sendiri yang telah bertugas selama dua tahun di Indonesia itu optimis ekonomi hijau dapat dilakukan meski Eropa sedang dilanda krisis ekonomi.
"Saya mengetahui bahwa Eropa sedang mengalami krisis dan Amerika Serikat pun akan melakukan pemilihan umum, tapi ongkos makanan dan energi di dunia semakin mahal, jadi harus ada cara untuk mengatasi masalah tersebut, dan ekonomi hijau dapat menjadi solusi," ujar Michele.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pusat Penerangan PBB (UNIC) Jakarta Michele Zaccheo dalam media briefing yang berlangsung di Kantor KEHATI, Jakarta, Rabu (2/5)
"Ekonomi hijau diangkat sebagai salah satu tema diskusi dalam acara Rio+20 karena saat ini masyarakat dunia sangat membutuhkan sistem ekonomi baru yang lebih fokus pada pembangunan berkelanjutan," ujar Michele Zaccheo
Nama Rio+20 sendiri diambil untuk memperingati 20 tahun KTT Bumi pertama pada 1992 yang juga bertempat di Rio de Janeiro. Pada tahun ini konferensi yang difasilitasi oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Ekonomi dan SOsial (ECOSOC) tersebut akan berlangsung pada 20-22 Juni.
"Terdapat empat hal yang menjadi bahan diskusi dalam Rio+20 mengenai ekonomi hijau, pertama adalah bagaimana kegiatan ekonomi bukan hanya menghitung nilai materi saja tapi juga biaya sosial dan lingkungan," ujar Michele.
Salah satu cara untuk menghitung biaya tersebut adalah dengan cara menetapkan pajak bagi negara yang maju sebagai dana bagi pembangunan yang berkelanjutan di negara-negara berkembang.
"Ke dua adalah menciptakann insentif bagi investasi dan kegiatan ekonomi berkelanjutan, sehingga meski menerapkan ekonomi hijau, perusahaan juga dapat memperoleh sebuah keuntungan," ujar Michele.
Ke tiga yaitu membuat pendanaan baru bagi pembangunan yang berkelanjutan sehingga negara dan masyarakat mau memilih ekonomi hijau.
Michele, sendiri yang telah bertugas selama dua tahun di Indonesia itu optimis ekonomi hijau dapat dilakukan meski Eropa sedang dilanda krisis ekonomi.
"Saya mengetahui bahwa Eropa sedang mengalami krisis dan Amerika Serikat pun akan melakukan pemilihan umum, tapi ongkos makanan dan energi di dunia semakin mahal, jadi harus ada cara untuk mengatasi masalah tersebut, dan ekonomi hijau dapat menjadi solusi," ujar Michele.
http://www.pedomannews.com/green-life-health/12821-ekonomi-hijau-menjadi-tema-utama-ktt-rio20
Categories:
Berita,
Ekonomi,
Internasional,
Tempat
1 komentar:
Akbarman.wordpress.com
Posting Komentar