Cash is The King

Cash is The King


Pernah mendengar istilah cash is the king alias punya uang tunai adalah raja? Saya asumsikan Anda pernah dengar atau tahu istilah tersebut. Makna utama dari istilah ini adalah ketika Anda memiliki cukup uang kas, Anda akan memiliki fleksibilitas dan kemudahan dalam hal keuangan.

Berikut ini beberapa keutamaan memiliki uang kas, antara lain:
1. Kebutuhan jangka pendek
Memiliki sejumlah uang kas membantu Anda untuk menjalani kebutuhan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan belanja, beli bensin, bayar listrik, uang sekolah, uang jajan, hingga membayar sumbangan. Semua ini merupakan kebutuhan yang perlu dibayar tunai dan jangan sekali-kali berpikir untuk menggunakan kartu kredit yang ujung-ujungnya Anda harus membayar biaya lebih akibat terkena bunga pinjaman. Ini merupakan kebutuhan yang perlu disisihkan dari pendapatan Anda dan sudah pasti terjadi setiap bulannya.

2. Dana darurat
Persiapan dana tunai atau uang kas ketika hal-hal terjadi di luar kebiasaan adalah mutlak diperlukan dalam kehidupan kita. Kita mungkin menghadapi suatu kondisi di mana kita mendadak kehilangan pekerjaan dan perlu waktu untuk mencari penggantinya. Kondisi lainnya yang mungkin terjadi adalah apabila salah satu sanak saudara tertimpa musibah dan sangat memerlukan bantuan keuangan dalam jumlah besar.

Jangan sampai ketika kondisi tersebut datang, Anda menjadi kalang kabut dan berpikir untuk menjual aset Anda. Hal ini merupakan sebagian opsi, tetapi sebaiknya merupakan opsi terakhir. Apabila Anda memiliki dana darurat, Anda tidak akan kehilangan aset dan tidak mengalami potensi kerugian atas penjualan aset tersebut. Dana darurat setidaknya melepaskan Anda dari masalah keuangan di tahap awal dan memberikan kesempatan bagi Anda untuk bertindak rasional tanpa merusak tatanan rencana keuangan Anda yang sudah dibangun.

Kedua poin di atas merupakan hal mutlak dari keutamaan memiliki uang kas di dalam perencanaan keuangan. Pada poin selanjutnya, saya berkeinginan untuk menjabarkan lebih mendalam berkaitan dengan keutamaan memiliki uang kas. Menurut saya, hal ini perlu juga menjadi pertimbangan Anda. Poin nomor 3 adalah:

3. Kesempatan
Ada kondisi atau suatu masa di mana Anda menemukan sebuah kesempatan untuk berinvestasi, tetapi kesempatan tersebut terlewati karena Anda sama sekali tidak memiliki uang kas untuk berpartisipasi. Anda mungkin berpikir memang ada ya kondisi seperti itu? Jawabannya: Ada...!

Seorang konglomerat di Indonesia pernah berkomentar dalam sebuah seminar yang pernah saya ikuti pada akhir tahun 2008, ketika itu IHSG terpuruk jatuh di kisaran 1.000. Ia berkata, "….saat ini banyak sekali berlian berserakan di jalan dan tidak ada satu pun yang mau mengambil atau membelinya. Alasannya ada dua: pertama takut dan kedua tidak punya uang kas untuk mengambil kesempatan tersebut."

Mau bukti? Perhatikan harga saham-saham blue chips ketika masa itu. Bandingkan harga saham tersebut pada tahun 2008 dengan harga pada tahun 2012. Saya ambil contoh: sebuah saham otomotif terbesar di Indonesia,  ketika akhir Oktober 2008 jatuh hingga Rp 6.600 per lembar saham dan pada Januari 2012 pernah menginjak di harga tertinggi, yaitu Rp 79.000 per lembar saham. Bayangkan apabila Anda membeli saham tersebut dengan dana Rp 50 juta di harga terendah dan menjualnya di harga tertinggi, maka dana Anda akan menjadi Rp 598 juta. Wow… hampir 12 kali keuntungan Anda.

Satu contoh lagi: sebuah saham perbankan kita pada tahun 2008 pernah memiliki harga Rp 400 per lembar saham dan pada awal 2012 berharga sekitar Rp 4.000 per lembar saham, 10 kali lipat kenaikannya. Hmmm… menggiurkan bukan? Semuanya bisa Anda dapatkan apabila saat itu Anda memiliki uang kas.

Namun, hal tersebut tidak serta-merta bisa terjadi di semua pilihan saham. Terdapat pula saham yang stagnan dan tidak berkembang. Ilustrasi di atas adalah kondisi di mana semuanya berjalan dengan lancar dan pengetahuan maupun pengalaman mutlak diperlukan untuk itu.

Butuh riset dan keahlian mendalam dalam menentukan investasi. Jangan lupa pula bahwa investasi tidak hanya mencari keuntungan di jangka pendek, tetapi disesuaikan dengan tujuan finansial Anda. Tujuan ilustrasi tersebut adalah sekadar memberikan gambaran mengenai adanya kesempatan ketika Anda memiliki uang kas.

Oh ya… satu hal lagi, kesempatan ini tidak hanya berlaku pada saham, bisa berlaku pada kendaraan investasi lainnya juga, seperti properti, emas, obligasi, dan juga reksadana.

Pesan terakhir
Dalam tulisan terdahulu saya pernah menjabarkan bagaimana merencanakan investasi dan mengenal instrumen (kendaraan) investasi. Karakteristik dari kendaraan tersebut berbeda-beda dan disesuaikan dengan destinasi finansial yang dituju. So, tentukan dahulu tujuan finansial Anda baru kemudian pilih kendaraan untuk mencapainya.

Nah, dalam tulisan ini saya ingin menunjukkan bahwa memiliki dana tunai juga merupakan suatu hal yang utama dalam perencanaan investasi. Semenjak dulu dan hingga kini, memiliki uang kas merupakan salah satu kemungkinan kendaraan investasi teraman dan berguna bagi kita dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu… seperti saat ini.... Selamat berinvestasi dan sukses selalu untuk Anda. 


http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/06/22/07190857/.Cash.is.The.King

Obat Herbal Bukan Alternatif Pengobatan

Obat Herbal Bukan Alternatif Pengobatan


Obat herbal belum dapat menggantikan pengobatan kanker konvensional.

”Bukannya tidak menerima obat herbal atau cara lain di luar pengobatan konvensional, tetapi dokter cenderung memilih metode konvensional yang sudah ada bukti ilmiah tingkat efektivitasnya,” kata Sonar Sonny Panigoro, Direktur Utama RS Kanker Dharmais yang juga dokter spesialis bedah onkologi dalam peluncuran Kampanye Delapan (Deteksi Berkala Payudara Anda) di RS Pondok Indah, Jakarta, Selasa (8/5). Penanganan konvensional kanker antara lain kemoterapi, radiasi, dan bedah.

Menurut Sonar, kanker merupakan penyakit yang cepat perkembangannya sehingga pasien bisa kehilangan waktu dan penyakit memburuk ketika mencoba-coba obat herbal. ”Mereka baru datang ke rumah sakit kembali setelah penyakit makin lanjut,” ujarnya.

Menurut Sonar, iklan-iklan yang mengklaim kesembuhan 100 persen dengan obat herbal kerap menyesatkan masyarakat.

Di sisi lain, menurut Sonar, pengobatan konvensional pun tidak menjamin penderita bebas kanker. Bebasnya penderita dari kanker sangat bergantung pada stadium kanker saat ditemukan.

Sonar mengatakan, obat herbal bisa digunakan sebagai terapi komplementer. Namun, dia tidak menyarankan pasien menggabungkan pengobatan konvensional dengan obat herbal untuk mengatasi kanker karena sulit diketahui reaksi di antara kedua pengobatan itu.

Dokter ahli penyakit dalam dan herbalis dari RSUD dr Sutomo/Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Arijanto Jonosewojo, mengatakan, obat herbal belum diposisikan sebagai pengganti obat kanker, melainkan sebagai terapi pelengkap.

Saat ini sudah dimulai uji klinik obat herbal sebagai terapi ajuvan (pendukung), baik sebelum maupun setelah kemoterapi. ”Tujuannya, mengurangi efek samping kemoterapi dan menguatkan tubuh,” kata Arijanto yang sedang menguji klinik dua obat herbal (fitofarmaka) untuk kanker.

Peran obat herbal juga banyak dalam perawatan paliatif dan preventif. Pasien yang ingin menggunakan obat herbal sebaiknya mencari dokter yang terbuka dengan terapi herbal. Menurut Arijanto, manfaat herbal yang sudah dirasakan dalam masyarakat harus menjadi pendorong berbagai penelitian guna menghilangkan keraguan dan memajukan obat herbal.


http://health.kompas.com/read/2012/05/10/02333752/Obat.Herbal.Bukan.Alternatif.Pengobatan

Kakek 70 Tahun Naik Roller Coaster 7.000 Kali

Kakek 70 Tahun Naik Roller Coaster 7.000 Kali


Usia tua tak menghalangi seorang kakek berusia 70 tahun, bernama Gary Coleman, untuk menikmati petualangan layaknya seorang anak kecil. Pensiunan menteri yang berasal dari Monfort Height, Ohio, tersebut telah menggenapi kesempatan ke-7.000 untuk menaiki roller coaster.

Dalam sebuah foto yang beredar, Coleman menggunakan t-shirt bertuliskan angka 7.000, ketika mencoba permainan yang menguji nyali dan membutuhkan kekuatan jantung tersebut. Dia menggenapkan angka 7.000-nya di taman hiburan Diamond Kings Island pada 4 Juli 2012. Rekor itu dicetak hanya dalam waktu tiga tahun, setelah taman hiburan itu dibuka.

Apa yang dilakukannya bukanlah bagian dari perayaan terhadap hari jadi Amerika. Gary hanya menjalankan hobi yang dilakukannya sejak kecil.

"Saya selalu menyukai roller coaster sejak kecil," katanya kepada ABC News. Ia juga menambahkan bahwa hobi tersebut adalah bagian dari relaksasi. "Saya ingin bersantai melakukannya. Ini adalah bentuk relaksasi".

Pada musim ini, dia telah mengunjungi taman hiburan sebanyak 32 kali dan telah "menjelajah" sebanyak 1.190 kali di roller coaster Diamondback. "Tujuan saya adalah untuk mencapai 10.000 kali pada akhir tahun depan. Saya menyukainya. Saya pikir itu sangat menyenangkan," imbuhnya.

Coleman mengatakan, ia telah berkunjung ke setiap pembukaan taman hiburan, hanya untuk mencoba wahana roller coaster-nya. Namun, Diamondback adalah roller coaster terbaik.

"Saya telah menuruni roller coaster tertinggi di negara ini. Anda jadi terbiasa dengan kemiringan pertama, dan kemudian dengan sisa waktu saat Anda duduk di dalam roller coaster itu. Namun dengan roller coaster ini, Anda akan merasakan kaki dan tangan Anda melayang di udara dan badan Anda keluar dari roller coaster itu."

The Diamondback merupakan roller coaster tertinggi dan tercepat. Ia bisa mencapai 128 km/jam dengan ketinggian pada trek turunan pertama mencapai 65,5 meter. 


http://internasional.kompas.com/read/2012/07/13/06383084/Kakek.70.Tahun.Naik.Roller.Coaster.7.000.Kali

Menyulap Kota Sungai Jadi Metropolis

Menyulap Kota Sungai Jadi Metropolis


"Sangat elok" demikian kata Abdul Malik seorang pelancong asal Bagan Serai Malaysia setelah mengamati banyak sungai yang banyak membelah-belah wilayah Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

"Kota ini akan menjadi sangat indah dan menarik jika pemerintah setempat mampu mengubah keberadaan sungai menjadi lebih baik, lebih hidup, dan berfungsi sebagaimana mestinya," kata Abdul Malik yang datang ke "Tanah Banjar," yang menurut pengakuannya merupakan tanah leluluhurnya tersebut.

Menurut Abdul Malik banyak kota-kota di dunia menjadi terkenal setelah mengeksploitasi sungai menjadi sebuah kawasan menarik bagi kepariwisataan dan keindahan kota.

Ia mencontohkan Singapura, Bangkok, Venesia, Nederland, Sindey, dan banyak lagi kota metropolis lainnya.

Seharusnya Banjarmasin tak susah menuju sebuah kota metropilis serupa jika piawai memberdayakan sungai sungai ini.

Senada dengan Abdul Malik, Direktur Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Danni Sutjiono saat datang ke Banjarmasin awal Juli 2012 lalu menilai Banjarmasin sebuah kota unik yang tak dimiliki daerah lain.

"Kota ini seharusnya bersyukur banyaknya sungai yang melingkari berbagai wilayah dan kalau itu dimanfaatkan akan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan kota ini,"kata Danni Sutjiono.

Sutjiono berada di Banjarmasin dalam kaitan pertemuan dengan direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin.

Menurutnya, sungai di Banjarmasin dipelihara agar bisa menjadi sumber air baku PDAM sehingga ketersediaan air bersih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.

Bila sebuah kota dengan ketersediaan air bersih mencukupi dipastikan kota tersebut akan menjadi hunian dan perkembangan perkotaan yang nyaman,lantaran air bersih sarana vital kehidupan termasuk menarik investasi.

"Lihat Kota Singapura yang tidak memiliki sumberdaya alam tetapi mampu menyediakan air bersih dengan cukup dan fasilitas lainnya akhirnya kota tersebut menjadi kota metropolis," katanya.

Lihat juga kota Bangkok, dimana sungai ditata sedemikian rupa hingga menjadi sebuah objek wisata yang menarik telah berhasil menciptakan kota tersebut sebagai kota tujuan wisata dunia.

Melihat kenyataan tersebut sebenarnya Kota Banjarmasin bisa mengejar kemajuan kedua kota ternama di dunia tersebut, tentu dengan memanfaatkan sungai dengan sebaik-baiknya.

Apalagi Banjarmasin memiliki jumlah sungai yang melebihi dari kota-kota yang disebut di atas, sebenarnya memiliki kelebihan tersendiri, tinggal bagaimana pemerintah kota ini menciptakannya lebih menarik lagi. "Kelebihan kota ini adalah keberadaan pasar terapung yang alami yang tidak ditemui daerah lain," katanya.

Selain Pasar Terapung, Banjarmasin juga memiliki kampung terapung, industri berbasis sungai, pemukiman di bantaran sungai, dan aneka budaya berkaitan dengan sungai yang semuanya menjadi daya pikat bagi semua orang.

"Sementara Kota Bangkok memang terdapat pasar terapung tetapi hasil ciptaan untuk wisataan bukan tumbuh dan berkembang alamiah seperti di Banjarmasin," tuturnya.

Berdasarkan catatan, Banjarmasin memiliki sedikitnya 104 sungai besar dan kecil dan 74 sungai diantaranya masih berfungsi sebagaimana mestinya, sementara sisanya sudah mati lantaran mendangkal,menyempit, dan akibat limbah rumah tangga dan industri disamping diserang gulma.

Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Banjarmasin,  Ir Fajar Desira ketika diminta komentarnya tentang pemanfaatkan sungai tersebut mengakui arah pembangunan kota ini adalah memanfaatkan sungai untuk meningkatkan ekonominya.

Wilayah Banjarmasin seluas 72 kilometer persegi minim sumber daya alam karena hampir tidak ditemukan potensi tambang maupun hutan dan hanya sedikit lahan pertanian.

Sementara wilayahnya hampir semua dialiri sungai besar dan kecil, Sungai Besar tercatat seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura.

Kalau membangun kota mengandalkan potensi lain yang minim jelas tidak mungkin,  karena itu potensi yang ada saja digunakan untuk meraih kemajuan tersebut.

"Tak ada pilihan lain bagaimana sungai-sungai tersebut menjadi daya tarik bagi kepariwisataan ke depan," katanya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Muryanta menyebutkan jauh-jauh hari Banjarmasin sudah memikirkan bagaimana kota ini menjadi metropolis dengan mengandalkan sungai tersebut.

Karena itu bertahap membenahi sungai,mulai dengan pembebasan beberapa lokasi bantaran sungai yang kumuh menjadi sebuah kawasan pertamanan yang indah.

"Lihat saja tepian Sungai Martapura, baik yang di Jalan Sudirman, Jalan Pire Tendean, setelah dibebaskan dari pemukiman kumuh, sekarang sudah menjadi kawasan wisata  yang menarik dan menjadi ikon kota,"tuturnya.

Kemudian Pemkot Banjarmasin juga bertahap pembebasan tepian  Sungai Kerokan, Sungai Teluk Dalam, Sungai Kuripan, Sungai Jalan Veteran dan beberapa lokasi lain yang sudah menghabiskan dana tak sedikit.

Belum lagi pembangunan fasilitas berkaitan dengan kepariwisataan sungai tersebut, seperti penataan bantaran sungai dalam upaya menciptakan keindahan itu.

Pembenahan sungai tersebut karena arah pembangunan berkelanjutan kota ini yang dicanagkan sejak tahun 2009 lalu adalah berbasis sungai.

Menurut Muryanta karena arah pembangunan berkelanjutan berbasis sungai maka tak ada pilihan bagaimana agar sungai-sungai yang banyak membelah kota ini bisa menjadi daya tarik ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat ke depannya.

Untuk penataan bantaran sungai tahun anggaran 2011 lalu telah menghabiskan sedikitnya Rp17 miliar, seperti pekerjaan seperti penguatan tebing sungai di Ujung Murung, Jalan Sudirman dekat Pasar Lama.

Pekerjaan penataran bantaran sungai ini terus dilanjutkan tahun 2012 bahkan pada tahun-tahun kedepannya, agar kota ini benar-benar indah lantaran sungai.

Kemudian Pemkot juga membangun sejumlah dermaga pada titik strategis menghidupkan kepariwisataan sungai tersebut.Dermaga dimaksud juga mengembalikan kejayaan angkutan sungai,  seperti lokasi siring sungai Jalan Tendean dan Ujung Murung.

"Kalau di Banjarmasin ini terdapat 15 jembatan berarti yang kita bangun dermaga nantinya sebanyak 15 buah," tutur Muryanta.

Maksudnya dengan adanya dermaga dekat jembatan itu maka akan memudahkan masyarakat bepergian kemana-mana, baik melalui angkutan sungai maupun angkutan darat.

Mereka yang melalui angkutan sungai bisa singgah di dermaga dekat jembatan kemudian bepergian lagi lewat angkutan darat kemana mereka mau, dengan demikian maka menghidupkan angkutan sungai maupun angkutan darat, tambahnya.

Keberadaan dermaga itu akan memperkuat keberadaan pariwisata air sebab orang akan mudah bepergian kemana-mana melalui air, harapannya Banjarmasin bisa menjadi kota mertropolis menarik seperti layaknya Bangkok di Thailand, Hongkong, atau Vinesia Italia, demikian Muryanta.


http://oase.kompas.com/read/2012/07/12/2100482/Menyulap.Kota.Sungai.Jadi.Metropolis

Pemanfaatan Obat Tradisional Makin Meluas

Pemanfaatan Obat Tradisional Makin Meluas


Minat orang untuk mengonsumsi obat herbal serta pengobatan tradisional terus meningkat. Pada umumnya mereka menganggap tanaman obat lebih alami sehingga lebih aman.

Di Indonesia saja, menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 yang dilakukan Kementrian Kesehatan menunjukkan, 59,12 persen penduduk pernah mengonsumsi jamu dan 95 persen dari jumlah tersebut mengakui manfaat ramuan tradisional untuk kesehatan.

Jenis tanaman obat yang paling banyak diolah sendiri untuk menjadi ramuan antara lain jahe (50,36 persen), kencur (48 persen), temulawak (39 persen), meniran (13 persen), serta pace (11 persen).

Pemerintah pun terus mendorong pemanfaatan herbal. Salah satunya melalui Undang-undang No.36 tahun 2009 yang menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional termasuk dalam 17 jenis layanan upaya kesehatan yang wajib disiapkan.

Menurut Abidinsyah Siregar, direktur bina pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer, pada tahun 2011 sudah ada 40 rumah sakit di Indonesia yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan tradisional atau komplementer.

"Rumah sakit yang memang diprogram memang sudah ada 44, tetapi cukup banyak rumah sakit swasta yang berinisiatif memasukkan pengobotan tradisional. Mungkin saat ini sudah lebih dari 100 rumah sakit," katanya dalam acara media edukasi Hidup Sehat dengan Herbal yang diadakan oleh PT.Deltomed di Jakarta, Kamis (12/7).

Meskipun Indonesia memiliki bahan baku tanaman obat berlimbah, tetapi inovasi obat herbal melalui riset masih menjadi tantangan besar. Memang kita sudah mengenali manfaat 9.000 tanaman obat dari keseluruhan 35.000 tanaman obat di tanah air, namun herbal terstandar yang kita miliki baru 38 jenis dan baru enam fitofarmaka yang kita miliki.

Fitofarmaka merupakan kelompok yang telah terbukti khasiatnya setelah melalui uji klinik. "Pengobatan nonkonvensional akan terus didorong untuk dikaji, diuji, dan diteliti sehingga memiliki dasar-dasar ilmiah," katanya.

Uji keamanan herbal dalam industri jamu merupakan hal yang sangat penting karena tidak semua herbal aman. "Sebelum dipasarkan tanaman obat harus melalui uji praklinis sehingga bisa disebut sebagai obat herbal terstandar," kata dr.Abrijanto, bisnis development manager PT.Deltomed.

Masyarakat diharapkan berhati-hati dalam memilih obat tradisional apalagi jika tidak memiliki nomor registrasi BPOM dan tidak mencantumkan penjelasan obat dalam bahasa Indonesia. "Setiap herbal impor yang masuk ke Indonesia wajib ada tulisan dalam bahasa Indonesia," katanya.

Penggunaan obat tradisional diharapkan bisa menggantikan penggunaan obat konvensional yang saat ini 95 persen bahan bakunya masih impor.


http://health.kompas.com/read/2012/07/12/16233534/Pemanfaatan.Obat.Tradisional.Meluas

Racun Tak Dikenal Bunuh Yasser Arafat

Racun Tak Dikenal Bunuh Yasser Arafat


Dokter asal Jordania Abdullah al-Basheer mengatakan, Pemimpin Palestina Yasser Arafat meninggal dunia karena racun tak dikenal. Kepada media di Tepi Barat pada Kamis (12/7/2012), al-Basheer mengatakan, catatan-catatan medis mendiang Arafat bisa mendiagnosis penyebab penyakit. Namun, indikasi-indikasi menunjukkan bahwa Arafat diracun oleh kandungan racun rang tidak bisa dikenali, pada waktu itu.

Sementara itu, sebelumnya, pendahulu Yasser Arafat, Mahmoud Abbas, sudah melakukan perintah investigasi tatkala warta Al-Jazeera pekan lalu menayangkan laporan investigasi yang menduga Yasser Arafat diracun dengan polonium.

Menurut al-Basheer, temuan Institut Fisika Radiasi di Lausanne, Swiss, bakal mengalami kesulitan lantaran kekurangan contoh racun polonium.

Yasser Arafat meninggal di sebuah rumah sakit di dekat Paris, Perancis, pada 11 November 2004, tiga minggu setelah dirinya diterbangkan dari markas Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Tepi Barat.


http://internasional.kompas.com/read/2012/07/12/2034097/Racun.Tak.Dikenal.Bunuh.Yasser.Arafat

Pajak Penghasilan Orang Pribadi Untuk Keadilan

Pajak Penghasilan Orang Pribadi Untuk Keadilan


Pajak mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara, tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan negara namun juga memiliki  fungsi distribusi pendapatan. Pajak Penghasilan orang pribadi merupakan salah satu instrumen untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan yang berpenghasilan rendah. Kemiskinan, baik relatif dan mutlak, menimbulkan beberapa kendala bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Kesenjangan sosial di antara anggota masyarakat yang paling miskin dapat menyebabkan ketidakstabilan politik dan ekonomi bagi bangsa secara keseluruhan. Sehingga kesulitan yang dialami oleh anggota masyarakat termiskin pada akhirnya dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Untuk mewujudkan fungsi distribusi pendapatan, tarif pajak penghasilan pribadi di Indonesia mengenakan tarif pajak progresif dimana masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi. Pengenaan tarif pajak progresif ini sekaligus merupakan wujud dari teori daya pikul dimana pajak dibebankan kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan ekonominya. Tarif pajak penghasilan orang pribadi yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:

 Penghasilan sampai dengan Rp50 juta     5%
 Di atas Rp50 juta s.d. Rp250 juta 15%
 Diatas Rp250 juta s.d. Rp500 juta 25%
 Diatas Rp500 juta 30%

Tarif pajak penghasilan orang pribadi meningkat seiring dengan meningkatnya penghasilan. Prinsip yang mendasari pajak progresif adalah bahwa mereka yang memiliki kemampuan lebih (kaya) harus menanggung beban yang lebih besar dari total penerimaan pajak negara dari mereka yang kurang mampu. Jadi orang pribadi berpenghasilan rendah tidak hanya membayar pajak lebih sedikit, tetapi mereka membayar persentase yang lebih kecil dari pendapatan mereka dalam bentuk pajak. Dari berbagai jenis pajak, pajak penghasilan progresif inilah yang paling sejalan dengan tujuan meningkatkan kesetaraan pendapatan.

Objek Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Undang-undang Pajak Penghasilan menyatakan bahwa penghasilan merupakan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Dalam konteks orang pribadi, penghasilan dapat berasal kegiatan usaha, pekerjaan bebas ataupun penghasilan-penghasilan lainnya.

Dalam hal orang pribadi menjalankan kegiatan usaha dan melaksanakan pembukuan, penghasilan neto dihitung dengan mengurangkan peredaran usaha dengan harga pokok penjualan dan biaya  usaha. Penghasilan neto dari kegiatan usaha selanjutnya akan dilakukan beberapa penyesuaian fiskal baik positif maupun negatif. Penyesuaian ini adalah penyesuaian penghasilan neto komersial dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan beserta peraturan pelaksanaannya, yang dapat bersifat menambah maupun mengurangi penghasilan kena pajak.

Dalam hal wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas namun peredaran usahanya atau peredaran brutonya kurang dari Rp4,8 miliar setahun maka Wajib Pajak dapat menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. Selain itu Wajib Pajak yang memiliki pekerjaan bebas seperti dokter, pengacara, notaris, akuntan, konsultan, penilai, aktuaris dan arsitek juga wajib melaporkan penghasilan brutonya dan Pajak Penghasilannya.

Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 21. Penghasilan yang diterima sehubungan dengan pekerjaan pajaknya akan dipotong oleh pemberi kerja, bendahara pemerintah, atau penyelenggara kegiatan.

Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya
Selain berbagai penghasilan yang telah disebutkan diatas, Wajib pajak juga wajib melaporkan penghasilan dalam negeri lainnya seperti bunga, dividen, royalti, sewa, penghargaan dan hadiah, keuntungan dari penjualan/pengalihan harta, dan penghasilan lain-lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak sendiri, istri, dan anak/anak angkat yang belum dewasa dalam tahun pajak bersangkutan.

Dengan berbagai uraian di atas, jelaslah bahwa Pajak Penghasilan Orang Pribadi adalah salah satu instrumen untuk mewujudkan keadilan. Ayo bayar pajak dan wujudkan keadilan di negeri ini!


http://ads2.kompas.com/layer/dirjenpajak/read/xml/adv_7