Industri Fashion Picu Peningkatan Bunuh Diri

Industri Fashion Picu Peningkatan Bunuh Diri


FIONA Geraghty, 14, adalah seorang gadis yang diketahui menderita bulimia. Setelah tak kuasa menjalani penyakitnya tersebut, Geraghty pun memutuskan bunuh diri di Taunton, Inggris, Juli tahun lalu.

Kini, ahli forensik Michael Rose mengkritik industri fesyen dan menudingnya telah memainkan peran negatif dalam hidup Geraghty. Selama penyelidikan di Tauton, Rose berujar pihak yang paling bertanggung jawab atas apa yang terjadi adalah industri fesyen.

"Masalah-masalah gangguan pola makan di kalangan anak muda, khususnya anak perempuan, tidak ada sebelum 1970. Semenjak periode itu, industri fesyen melalui majalah mempromosikan model bertubuh tipis. Saya pun berharap, khususnya majalah di industri fesyen untuk menghentikan penerbitan foto-foto model berbadan kurus. Syukurlah salah satu majalah, Vogue, baru-baru telah memutuskan untuk menghentikannya."

Orang tua Geraghty mengatakan bahwa kondisi bulimia yang diderita putri mereka dipengaruhi oleh situasi bullying di sekolahnya. Namun, staf sekolah membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa hal itu umum terjadi apada anak perempuan di usia tersebut.

Hingga kini pun, penyebab pasti mengapa Geraghty memutuskan untuk bunuh diri belum diketahui.

Industri fesyen memang kerap dianggap sebagai biang keladi meningkatnya kasus bunuh diri. Itu disebabkan hadirnya model kurus di berbagai majalah. Industri fesyen sebenarnya telah berupaya berbenah diri dengan menetapkan berbagai aturan baru yang ditetapkan oleh Council of Fashion Designers of America (CFDA).

Yang terbaru, 19 edisi majalah Vogue membuat perjanjian untuk mempromosikan citra tubuh sehat. Namun, kebijakan baru itu memang belum sepenuhnya ditaati. Marc Jacobs dan Diane Von Furstenberg malah mempekerjakan model di bawah umur.


http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/06/23/95819/Industri-Fesyen-Dinilai-Picu-Peningkatan-Bunuh-Diri/11

0 komentar:

Posting Komentar