Indonesia Perlu Optimistis Berperan di Forum Internasional

Indonesia Perlu Optimistis Berperan di Forum Internasional


Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) Indonesia Zaenal A. Budiyono mengatakan Indonesia perlu optimistis dapat berperan di forum internasional, termasuk KTT G-20.

"Pandangan pesimistis terhadap masa depan Indonesia sama sekali tak mendasar. Itu semua hanya jargon yang dibangun kelompok yang berseberangan secara politik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Zaenal melalui pesan elektronik yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Ia tidak menyangkal bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah, seperti konflik agama, pemberantasan korupsi, dan birokrasi kompleks, tetapi pemerintah juga mencatatkan rapor biru di sejumlah bidang, seperti demokratisasi, lapangan kerja, menurunnya angka kemiskinan, dan peningkatan peran diplomasi.

Menurut dia, penting bagi suatu bangsa untuk menemukan konsensus nasional yang salah satunya adalah kesamaan langkah dalam pembangunan bangsa dan semangat kebangsaan.

Dengan adanya kesamaan visi tersebut, maka dinamika antarelite tidak perlu sampai menggagalkan tujuan nasional, katanya.

"Bahasa gampangnya, silakan masing-masing bersaing secara sehat di alam demokrasi. Akan tetapi, jangan menggunakan sampai melemahkan spirit rakyat untuk maju," tutur Asisten Stafsus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi yang turut serta dalam rombongan SBY untuk KTT G-20 Los Cabos, Meksiko ini.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa banyak negara berharap Indonesia bisa berperan di berbagai forum internasional, termasuk G-20, demi kebaikan dunia.

"Dipilihnya Indonesia bagian dari G-20, dunia juga berharap Indonesia `can do something` untuk dunianya," kata Yudhoyono di dalam pesawat kepresidenan saat melakukan penerbangan di atas Samudra Atlantik menuju forum G-20 di Meksiko, Minggu.

Yudhoyono berharap Indonesia bisa merumuskan berbagai pilihan untuk berbagai permasalahan global.

Supaya bisa berkontribusi pada tingkat global, kata Presiden, Indonesia harus bisa mempertahankan kondisi dalam negeri yang sudah baik.

"Dari aspek ekonomi kita mesti bisa meminimalkan dampaknya terhadap perekonomian kita, dan kita harus tetap bisa menjaga yang saya sebut dengan `positive growth`, pertumbuhan yang positif," tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan adalah ciri-ciri negara-negara G-20. Namun, Kepala Negara merasa Indonesia bisa menambahkan satu ciri lagi, yaitu perekonomian inklusif.

Yudhoyono juga berharap Indonesia bisa mempertahankan hubungan baik dengan negara-negara anggota G-20 ini, APEC, "East Asia Summit", dan lain-lain. Hubungan baik itu akan menguntungkan karena Indonesia akan segera mendapatkan peringatan jika terjadi gangguan perekonomian global.


http://id.berita.yahoo.com/indonesia-perlu-optimistis-berperan-di-forum-internasional-153206306.html

0 komentar:

Posting Komentar