16 Negara Telah Adopsi Energi Nuklir
16 Negara Telah Adopsi Energi Nuklir
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mengungkapkan ada 16 negara yang telah mengadopsi energi nuklir sebagai sumber energi alternatif.
"Ada sekira 16 negara menggunakan nuklir, bahkan Jepang berencana menambah bauran energi mix nuklir dari 29 menjadi 50 persen di 2030 dan di China," ujar Ketua METI Hilmi Panigoro dalam seminar nasional kebijakan energi nasional, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2011).
Namun, setelah adanya pembangkit nuklir yang diduga mengalami kebocoran akibat tsunami yang menghantam Fukushima, Jepang, perkembangan energi nuklir sebagai sumber energi pun dibatasi.
"Jerman, melalui Kanselir Angela Merkel memutuskan secara gradual menghilangkan nuklir. Jepang, hampir seluruh nuklir yang pemeliharaan tidak bisa di-restart karena tidak diizinkan warga," tegasnya.
Dia mengatakan jika itu terjadi kemungkinan permintaan bahan bakar fosil untuk kebutuhan akan terus meningkat. "Dengan tidak ada energi nuklir, hari ini terjadi permintaan meningkat untuk migas dalam jangka pendek saya pikir tidak ada pilihan lain," ungkapnya.
Dirinya menambahkan dalam jangka panjang harus adanya regulasi yang jelas untuk para investor agar mau mengembangkan energi ini. "Dalam jangka panjang, renewable energi yang harus dikembangkan, kita perlu buat kerangka regulasi memungkinkan investor melakukan investasi," tambahnya.
"Ada sekira 16 negara menggunakan nuklir, bahkan Jepang berencana menambah bauran energi mix nuklir dari 29 menjadi 50 persen di 2030 dan di China," ujar Ketua METI Hilmi Panigoro dalam seminar nasional kebijakan energi nasional, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2011).
Namun, setelah adanya pembangkit nuklir yang diduga mengalami kebocoran akibat tsunami yang menghantam Fukushima, Jepang, perkembangan energi nuklir sebagai sumber energi pun dibatasi.
"Jerman, melalui Kanselir Angela Merkel memutuskan secara gradual menghilangkan nuklir. Jepang, hampir seluruh nuklir yang pemeliharaan tidak bisa di-restart karena tidak diizinkan warga," tegasnya.
Dia mengatakan jika itu terjadi kemungkinan permintaan bahan bakar fosil untuk kebutuhan akan terus meningkat. "Dengan tidak ada energi nuklir, hari ini terjadi permintaan meningkat untuk migas dalam jangka pendek saya pikir tidak ada pilihan lain," ungkapnya.
Dirinya menambahkan dalam jangka panjang harus adanya regulasi yang jelas untuk para investor agar mau mengembangkan energi ini. "Dalam jangka panjang, renewable energi yang harus dikembangkan, kita perlu buat kerangka regulasi memungkinkan investor melakukan investasi," tambahnya.
http://economy.okezone.com/read/2011/11/28/19/535136/16-negara-telah-adopsi-energi-nuklir
Categories:
Berita,
Internasional,
Lingkungan,
Pengetahuan,
Teknologi,
Tempat
0 komentar:
Posting Komentar