Bahasa Inggris, Perbatasan, dan Orang China

Bahasa inggris, perbatasan, dan orang china


“Luar biasa semangat belajarnya orang china itu” tutur kang Adrian pemilik lembaga kursus bahasa Inggris Bintan English Course dalam sebuah forum diskusi kecil yang kami hadiri pada minggu kemarin.

Dari 250 siswa yang terdapat di lembaga kursusnya, 60% adalah dari etnis china. Dan mereka punya semangat belajar yang tinggi dibandingkan orang kita.

Masih menurut kang Adrian, sekalipun turun hujan deras bahkan disertai petir, anak-anak yang mayoritas siswa kelas 5 hingga 10 ini tetap diantar oleh orang tuanya untuk tetap kursus. Beda sama orang kita, hujan sedikit saja, sudah tidak masuk. Selain itu mereka lebih aktif didalam kelas, lebih sering bertanya dan juga pintar-pintar.

Berbatasan dengan malaysia dan singapore tidak menjadikan masyarakat di Bintan Utara ini menguasai bahasa Inggris. Saya merasakan langsung bagaimana kurangnya pemahaman mereka dalam menuturkan bahasa asing ini.

Yang menjadi kendala paling utama adalah masalah mental, orang kita itu banyak yang pemalu untuk berbicara. Lebih senang mendengar dan mencatat. Padahala bahasa itu harus sering dipraktekkan supaya bisa lancar.

Selain itu letak geografis yang berdekatan dengan negara Singapura, sedikit banyak mengurangi minat warga belajar bahasa inggris standar. Karena bahasa inggris Singapore atau biasa dikenal dengan singlish lebih mudah untuk dituturkan. Misalnya “long time no see”, “little-little”, “you can lah”. Singlish merupakan bahasa inggris yang berasal dari campuran budaya di Singapore. Namun secara intensif pemerintah Singapura gencar mengkampanyekan masyrakatnya untuk menggunakan bahasa inggris standar.

Cara agar mereka cepat menyerap apa yang disampaikan, kang Adrian menyisipkan candaan-candaan dalam dia mengajarkan bahasa inggris di kelas, dan hebatnya setelah di tanyakan lagi mereka lebih mengingat kata yang di sampaikan dengan cara joke-joke itu. Misalnya untuk kata rooster (ayam jantan) bahasa inggrisnya father chicken, betul tidak? Salah, yang benar adalah rooster. Kalau hen (ayam betina) bahasa inggrisnya mother chicken, betul tidak? Salah yang benar hen. Sempot (semaput) bahasa inggris nya very tired.

Bergabung dalam forum English club yang dibentuk oleh kang Adrian ini bertujuan untuk mencari bibit yang mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengajarkan bahasa inggris ke masyarakat, “kedepan kita akan undang lagi dinas-dinas terkait untuk mulai menyusun program dalam membiasakan menggunakan bahasa inggris di tengah-tengah masyarakat” intinya sedini mungkin kita kenalkan anak-anak dengan bahasa Inggris, sambung kang Adrian.

Dalam forum kemarin juga tak lupa, kang Adrian menyampaikan kekhawatirannya terkait akan dihapuskannya pelajaran bahasa inggris untuk anak Sekolah Dasar. Padahal menurutnya seharusnya pemerintah tidak perlu menghapuskannya cukup dengan mengganti kurikulumnya saja, misalnya untuk tingkat SD itu cukup pengenalan vocabulary dan percakapan standar saja.


http://bahasa.kompasiana.com/2012/10/23/bahasa-inggris-perbatasan-dan-orang-china/503498/?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kanawp

0 komentar:

Posting Komentar