Yogyakarta Ikut Andil Bangun Karakter Indonesia

Yogyakarta Ikut Andil Bangun Karakter Indonesia


Mengawali pekan seni dan budaya dalam rangka dies ke-63 UGM, Rektor Prof Dr Pratikno MSocSc menyampaikan pidato kebudayaan UGM untuk Yogyakarta. Pidato kebudayaan yang berlangsung di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasumantri UGM itu berlangsung meriah.

Di hadapan para seniman, budayawan dan akademisi, rektor mengatakan UGM untuk Yogyakarta menegaskan bentuk pengabdian, kecintaan, dedikasi dan kesetiaan UGM untuk Yogyakarta. Yogyakarta bukan sebagai ruang spasial dalam peta geografi, namun Yogyakarta sebagai konsep abstrak yang menggambarkan nilai budaya, nilai perjuangan, cara berpikir, cara hidup dn bergaul.

"Kebudayaan Yogyakarta dalam ke-Indonesiaan telah menginspirasi pendirian dan pengisian kemerdekaan Indonesia. Bahkan ketika embrio Indonesia dilahirkan hampir secara paksa oleh para founding fathers, Yogyakarta menjadi salah satu pengasuh setianya dan Yogyakarta melindungi Indonesia baru dengan menjadi ibu kotanya serta menjadi pelindung para pemimpinnya," ujarnya.

Yogyakarta, kata rektor, turut andil membangun karakter Indonesia yang baru, sebab di kota itulah putra-putri dari seluruh nusantara dipersatukan, belajar bersama, hidup dalam masyarakat. Di kota itu pula wong Jowo, wong Sumantrah, wong Sebrang dipersatukan dan di-Indonesia-kan.

Meski begitu, Yogyakarta tidak men-Yogya-kan wong Sebrang dan wong Sumantrah, namun Yogya yang meng-Indonesia-kan para tamunya. Dalam kekinian, Yogyakarta dengan suka cita meleburkan dirinya dan tidak lagi mengenal konsep Sumantrah atau Sebrang. "Yang ada adalah ke-Indonesia-annya," katanya.

Rektor merasakan UGM yang lahir dalam semangat ke-Indonesiaan, telah dibesarkan oleh Yogyakarta dan menyerahkan UGM untuk Indonesia. 13 pemimpin UGM menjadi contoh ilustrasi kecil bagaimana Yogya bukan saja membiarkan, namun juga mendukungnya.


http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/10/25/133733/Yogyakarta-Ikut-Andil-Bangun-Karakter-Indonesia-Baru

0 komentar:

Posting Komentar