Birute Galdikas Merawat Orangutan Bak Saudara Sepupu

Kisah Birute Galdikas Merawat Orangutan Bak Saudara Sepupu 


Film ‘Born to Be Wild‘ mengisahkan tentang perjuangan seorang ilmuwan wanita asal Kanada dalam merawat orangutan di Kalimantan. Berkat jasanya yang penuh dedikasi itu, ratusan ekor orangutan berhasil diselamatkan dari kepunahan. Siapakah dia?

Dia adalah Biruti Galdikas, profesor asal Kanada yang sudah mengabdikan hidupnya selama lebih dari 40 tahun untuk melindungi perlindungan orangutan. Perjuangannya sudah banyak didokumentasikan banyak media.

Terakhir, produsen film terkenal Warner Brothers mengangkat ceritanya dalam film Born to Be Wild. Pemutaran perdana film berformat IMAX tersebut di Indonesia disaksikan oleh Presiden SBY di teater Keong Mas, TMII, Jakarta Timur.

Saat didapuk menjadi pembicara sebelum peluncuran film itu, Biruti menceritakan kisah hidupnya secara singkat. Wanita menikah dengan pria keturunan Dayak itu mengaku sangat mencintai orangutn.

Alasannya sederhana, orangutn adalah spesies yang memiliki kekerabatan terdekat dengan manusia. Istilah lainnya, saudara sepupu.

"Orangutan itu 97 persen secara genetik menyerupai manusia dan mendekati nenek moyang kita, sudah seperti saudara sepupu," tutur Biruti sebelum pemutaran film berlangsung, Senin (20/2/2012) malam.

Dalam bahasa Indonesia yang lancar, wanita yang tampil anggun dengan kebaya merah dan kain batik ini menjelaskan dengan panjang lebar arti pentingnya pelestarian orangutan. Menurut dia, orangutan adalah simbol perjuangan untuk melestarikan hutan.

"Saya percaya ada kekuatan dalam perjuangan untuk memperjuangkan orangutn. Dengan melestarikan orangutn, kita memperbanyak hutan hujan tropis," ceritanya.

“Hutan adalah tempat suci, tempat asal manusia. Kita meningggalkan hutan dan membangun kota, tapi manusia tak akan bisa lepas dari hutan,” sambungnya.

Nah, di balik kisah suksesnya, Birute juga menyimpan cerita kelam soal perjuangan mengurusi orangutan. Pada pertengahan tahun 90-an, dia sempat berurusan dengan para pembalak liar dan pengusaha kelapa sawit yang beroperasi di habitat orangutan.

Ancaman dan teror kerap diterima wanita kelahiran Jerman ini. Sampai-sampai dia mendapat pengawalan polisi selama 2,5 tahun.

"Saya dikawal polisi ke mana pun saya pergi selama 2,5 tahun. Hanya saat ke toilet atau kamar tidur saja saya tidak bersama mereka," ungkapnya sambil tersenyum.

Meski begitu, istri dari Pak Bohap ini berjanji akan terus bekerja keras demi kelestarian orangutan. Dalam waktu dekat dia akan melepasliarkan puluhan ekor orangutan lagi ke dalam hutan. Dia berharap, lewat film maupun aksi nyatanya melindungi sang saudara sepupu, kepunahan orangutn bisa dicegah.

"Saya percaya kompromi. Tapi tidak ada kompromi dalam penyelamatan orangutn dan hutan hujan tropis," tegasnya.


http://news.detik.com/read/2012/02/21/185358/1848283/608/kisah-biruti-galdikas-merawat-orangutan-bak-saudara-sepupu

0 komentar:

Posting Komentar