Google+ Seperti Kota Mati

Google+ Seperti Kota Mati


Google bisa saja terus mempercantik Google+ dan mengatakan bahwa layanan jejaring sosial besutannya memiliki banyak pengguna, namun sebuah studi baru-baru ini menyatakan bahwa aktivitas sosial dan interaksi antar pengguna sangat sepi sehingga disebut ‘kota mati’.

Bulan Desember lalu Google mengatakan bahwa Google+ memiliki 62 juta pengguna yang kemudian meningkat sampai 170 juta pengguna di bulan April.Meski angka tersebut terlihat fantastis, jumlah ini masih jauh di bawah harapan Google.

Selasa kemarin, Fast Company mengumumkan penemuannya melalui studi RJ Metrics. Studi ini mengambil sampel sebanyak lebih dari 40.000 akun Google+.

Hasil yang didapat ternyata cukup mengecewakan karena aktivitas di Google+ dinilai sangat minim.

RJ Metrics menemukan bahwa jumlah post di Google+ sangat rendah bila dibandingkan dengan Facebook dan jumlah komentar di tiap post pun sangat sedikit.

Taut dan konten lainnya yang dibagikan secara publik oleh para pengguna hanya dibagikan ulang rata-rata sebanyak 0.17 kali dan para pengguna dikatakan hanya menulis post sebanyak 1 kali dalam 12 hari.

Kondisi yang paling memprihatinkan adalah 30% dari pengguna yang menulis post untuk publik ternyata tidak pernah menulis post publik untuk kedua kalinya.

Lalu, apa komentar Google mengenai hasil studi ini?

Juru bicara Google mengklaim bahwa temuan RJ Metrics dinilai tidak akurat karena hanya menilai interaksi dari post publik saja, sementara kekuatan utama Google+ justru terletak pada kemampuannya untuk menulis post privat untuk circle tertentu saja.

Apakah Anda setuju dengan hasil studi RJ Metrics? Atau Anda justru termasuk pengguna Google+ yang aktif dalam circle privat?


http://sidomi.com/95397/google-dianggap-seperti-kota-mati/

0 komentar:

Posting Komentar