Bubur Sumsum dalam Pelantikan Jokowi

Bubur Sumsum dalam Pelantikan Jokowi


Selain menggelar nonton bareng, cara unik ditunjukkan sekira 1.500 pedagang Pasar Gede dan warga Solo, Jawa Tengah, untuk mengungkapkan kegembiraan mereka atas pelantikan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Mereka menggelar pesta memakan bubur sumsum.

Dalam sekejap, 2.000 porsi bubur sumsum ludes diserbu para pedagang dan warga yang berbelanja di pasar terbesar di Solo itu.

Ketua Paguyuban Pasar Gede, Jumadi, mengatakan, 2.000 porsi bubur sumsum itu disediakan dari hasil patungan para pedagang yang menyisihkan sebagian penghasilan mereka.

“Dari hasil saweran para pedagang terkumpul Rp1,5 juta. Terus uang itu kami buatkan bubur sumsum,” ujar Jumadi kepada Okezone, Senin (15/10/2012).

Bagi sebagaian warga Jawa, bubur sumsum diartikan sebagai obat penghilang rasa lelah. “Dalam tradisi masyarakat Jawa, jenang sumsum adalah tombo kesel (obat capek). Setelah berbulan-bulan berjuang akhirnya kesampaian jadi gubernur. Semoga tenaga beliau bisa pulih kembali,” harap Jumadi.

Sambil berebut bubur, para pedagang dan pengunjung Pasar Gede terus meneriakkan yel-yel “Jokowi yes”. Mereka juga berebut berfoto dengan latar belakang poster Jokowi-Ahok.


http://jogja.okezone.com/read/2012/10/15/511/704028/makna-bubur-sumsum-dalam-pelantikan-jokowi

0 komentar:

Posting Komentar