Kasur Tepat untuk Anda

Kasur Tepat untuk Anda


KASUR atau dalam bahasa Inggris disebut mattress semula berasal dari bahasa Arab (matrah) yang berarti "melemparkan" atau tempat di mana sesuatu dilemparkan. Pada masa Perang Salib, Eropa pun menerapkan metode dari Arab ini. Mereka tidur di bantal yang dilemparkan di lantai. Di masa itu, kasur telah diisi berbagai material alam, misalnya jerami, bulu, atau rambut kuda.

Kini semakin banyak jenis kasur yang 'dipersenjatai' bermacam perangkat modern. Bahkan sejumlah peneliti mempercayai, beberapa jenis kasur mampu memberikan beragam keuntungan bagi kesehatan. Selama berabad-abad, benda ini pun dinilai sebagai bagian terpenting dari perangkat rumah dan dianggap sebagai simbol status.

Bagaimana tidak penting, para peneliti membuktikan bahwa kasur mampu mempengaruhi kualitas tidur seseorang, yang kenyataanya turut mendukung produktivitas kerjanya. Namun, dari berbagai studi yang telah dilakukan, ternyata jenis kasur terbaik tergantung dari selera dan kebutuhan masing-masing individu. Artinya, jenis kasur yang cocok bagi seseorang belum tentu cocok bagi orang lainnya.

Seperti apa kasur yang tepat bagi kamar Anda? Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari berbagai jenis kasur.

1. Kasur Kapuk
Kasur yang terbuat dari bahan alami buah randu ini merupakan jenis kasur tradisional yang telah lama dikenal masyarakat. Karena terbuat dari bahan alami, kasur ini mampu menyerap panas. Tak heran, meski harganya murah, tidur di atas kasur kapuk terbilang cukup nyaman, karena empuk dan tidak panas.

Sayangnya, kasur ini bisa kempes setelah dipakai beberapa lama, sehingga harus ditambahkan kapuk lagi. Belum lagi penumpukan debu dan kutu di sela-sela kapuk, serta serpihan kapuknya yang keluar dari dalam kasur dapat mengganggu pernafasan. Karenanya, jenis kasur ini tidak bersahabat, terlebih bagi orang yang alergi terhadap debu atau kapas.

Jadi, jika Anda menggunakan kasur ini, dialarang malas untuk menjemurnya di bawah terik matahari dan menambahkan kapuknya ketika sudah mulai kempot.

2. Kasur Busa
Material kasur yang telah mengalami proses kimiawi ini hadir lebih dulu dibanding spring bed. Secara umum, kasur busa bisa dibilang cukup empuk dan nyaman. Kualitas kasur ini memang tergantung dari jenis busa sebagai bahan utama pembuatannya. Tetapi pada umumnya, usia kasur ini tak sepanjang spring bed. Karena seringnya pemakaian, kasur ini dapat kehilangan kelenturan sehingga menjadi kempes.

Kelemahan lainnya, kasur ini panas. Selain itu, pernah terjadi peristiwa penarikan produk busa pada tahun 2004. Busa bahan kasur ini diklaim dapat berpotensi menimbulkan penyakit kanker. Sebagian besar kasur jenis ini mengandung bahan polybrominated dipherilethers, yaitu senyawa yang mengandung karbon dan bromin. Zat ini memiliki efek buruk, yaitu racun yang mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh manusia.

3. Kasur Pegas
Kasur pegas (per) atau yang dikenal dengan spring bed adalah tipe yang sampai sekarang masih popular di kalangan konsumen. Kasur jenis ini menggunakan kombinasi per dan busa. Biasanya, makin banyak jumlah pegasnya, makin bagus kualitas kasur.

Karena sifat pegas yang dapat menerima tekanan dan memantulkan kembali, maka ia dapat mengikuti berat badan dan gerak tubuh seseorang saat berada di atasnya. Tidur menggunakan kasur pegas dinilai lebih nyaman dan sehat karena dapat menopang dan mengikuti posisi tidur secara baik.

Sayangnya, saat ini semakin banyak produsen yang memproduksi kasur pegas dengan kualitas di bawah standar. Kasur pegas yang terbaik dapat dilihat dari kualitasnya, antara lain jumlah pegas dan kualitas busa pelapis pada bagian atas. Jadi, teliti terlebih dahulu jika Anda hendak membeli kasur jenis ini. Jangan karena tergiur dengan harganya yang murah, salah-salah kasur pegas yang Anda beli ternyata hanya berisi ban-ban bekas.

4. Kasur Memory Foam
Memory foam terbuat dari busa viscoelastis di atas polyurethane yang padat. Mulanya, bahan ini diciptakan oleh para ilmuwan NASA untuk proyek luar angkasa. Material ini diciptakan untuk menahan tekanan yang luar biasa besarnya pada tubuh astronot saat masuk dan keluar dari atmosfer bumi.

Kasur ini mampu mengikuti bentuk tubuh seseorang yang tidur di atasnya. Bahkan gerakan tidak mempengaruhi orang yang yang tidur disebelahnya. Jenis kasur ini juga lebih awet dibandingkan dengan kasur berisi pegas di dalamnya. Kutu pun tidak bisa bersarang di dalamnya.

Seperti yang lainnya, kasur ini pun memiliki kekurangan. Selain harganya yang masih terbilang mahal, aliran udara tidak bisa bergerak di dalamnya, sehingga dapat menyimpan panas tubuh. Kemungkinan kasur ini juga terlalu keras untuk sebagian orang. Kasur memory foam yang baru biasanya beraroma menyengat. Kemungkinan jenis kasur ini tidak nyaman untuk orang yang gemuk.

5. Kasur Busa Latex
Busa latex terbuat dari karet alam yang bersifat elastis dan awet. Kasur latex bisa berupa 100% latex atau water-based latex (latex yang dicampur dengan air). Sama dengan memory foam, kasur ini pun mendukung tubuh dengan baik. Kutu tidak juga bisa bersarang di dalamnya, sehingga tidak menimbulkan alergi. Latex yang bahan alamiah bisa diperbaharui dan ramah lingkungan.

Berbeda dengan memory foam, aliran udara bisa bergerak di dalam kasur busa latex, sehingga tidak menyimpan panas. Selain itu, lebih awet dibandingkan kasur spring bed, dan lebih membal dibandingkan memory foam.

Ada beberapa kekurangan yang dimiliki kasur ini. Diantaranya, kurang baik jika sering terkena air, tidak cocok bagi orang yang alergi terhadap latex, dan harganya relatif lebih mahal.

6. Kasur Air
Kasur air atau tempat tidur air adalah kasur berisi air. Kulit kasur biasanya terbuat dari plastik vinil. Di dalam kasur dibagi menjadi kompartemen-kompartemen agar air tidak bergejolak keras ketika mendapat tekanan keras dari atas. Kasur air umumnya lebih berat dari kasur jenis lain.

Air di dalam kasur membuat orang yang tidur di atasnya merasa sejuk. Bila diperlukan, air di dalamnya bisa dihangatkan dengan penghangat bertenaga listrik agar orang yang tidur tidak kedinginan. Bahan kimia ditambahkan ke dalam air agar air di dalam kasur tidak ditumbuhi alga dan bakteri.

Kelemahannya, pemanas untuk kasur air memerlukan tenaga listrik yang cukup banyak. kasur air memerlukan antara 500 hingga 2000 kWh per tahun bergantung kepada iklim, ukuran kasur, dan faktor lain. Dibandingkan lemari es, kasur air memerlukan lebih banyak energi. Namun, pemakaian listrik bisa dikurangi sejumlah 60% pada kasur air berlapiskan karet busa.

7. Kasur Udara
Kasur udara adalah tempat tidur yang diisi dengan angin. Jenis kasur yang satu ini tengah naik daun karena kepraktisannya. Kasur udara mudah dilipat dan dibawa. Biasanya digunakan sebagai tempat tidur tambahan di ruang tidur, kasur untuk tamu, serta untuk travelling.

Karena kepraktisannya, kasur ini biasanya cocok digunakan di rumah yang berukuran kecil atau kos-kosan. Bahannya yang terbuat dari PVC vinyl plastic dan karet, membuat kasur jenis ini tahan air. Sehingga, kasur tersebut pun cocok digunakan bagi Anda yang memiliki balita. Ajaibnya, kasur yang ekonomis ini pun bisa digunakan untuk bermain di air, sebagai alat mengapung di kolam, danau ataupun di pantai.

Sejumlah produsen kasur udara pun mengklain, bahwa kasur ini mampu meningkatkan kualitas tidur dan bisa membantu meringankan penderita sakit tulang belakang. Karena, kelenturan kasur udara bisa diatur dengan mudah sesuai keinginan, yakni dengan mengatur isi udaranya. Namun, jauhkan kasur ini dari benda-benda tajam. Karena seperti balon, ia pun bisa bocor dan kempes. Sebab itulah, sediakan selalu lem penambal khusus kasur angin.


www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2012/06/28/810/Kasur-Mana-yang-Paling-Tepat-untuk-Anda

0 komentar:

Posting Komentar