Melambungkan Devisa Melalui Ekowisata

Melambungkan Devisa Melalui Ekowisata


Ekowisata telah berkembang sebagai salah satu industri pariwisata yang potensial untuk meningkatkan penerimaan devisa negara, terutama pada dasawarsa terakhir ini. Hampir 10% jumlah pekerja di dunia, bekerja di sektor pariwisata dan tidak kurang dari 11% Groos Domestic Product (GDP) seluruh dunia berasal dari sektor ini.
 
Di Indonesia, ekowisata telah menyumbangkan devisa sebesar Rp. 80 triliun pada tahun 2008 dengan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 6,5 juta orang. Penerimaan tersebut meningkat 33% dari tahun 2007 (Rp.60 triliun), dimana jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke indonesia sebesar 5 juta orang.
 
Indonesia memiliki potensi keindahan dan ke?kayaan alam yang bernilai tinggi da?lam pasar industri wisata alam, khususnya ekowisata. Sebagai bentuk wisata yang sedang trend, ekowisata mempunyai kekhususan tersendiri yaitu mengedepankan konservasi lingkungan, pendidikan lingkungan, kesejahteraan penduduk lokal dan menghargai budaya lokal.
 
Taman nasional sebagai kawasan pelestarian alam yang memiliki potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang melimpah menjadi salah satu bagian pengembangan ekowisata. Taman nasional yang menawarkan wisata ekologis banyak diminati wisatawan, hal ini karena adanya pergeseran paradigma kepariwisataan internasional dari bentuk pariwisata masal (mass tourism) ke wisata minat khusus yaitu ekowisata.
 
Pertumbuhan ekowisata yang diduga lebih pesat dari wisata lainnya, terutama selama beberapa tahun terakhir ini membuat promosi ekowisata menjadi penting,  karena negara yang tidak mempromosikan atraksi alamnya kemungkinan besar akan kehilangan kesempatan dalam pasar ekowisata yang terus tumbuh.
 
Indonesia mempunyai 530 unit Kawasan Konservasi yang terdiri dari 245 unit Cagar Alam, 77 unit Suaka Margasatwa, 50 unit Taman Nasional, 123 unit Taman Wisata Alam, 21 unit Taman Hutan Raya dan 14 unit Taman Buru.
 
Berdasarkan laporan World Travel Tourism Council (WTTC) tahun 2000, pertumbuhan  rata-rata ekowisata sebesar 10% per tahun. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan rata-rata per tahun untuk pariwisata pada umumnya yaitu sebesar 4,6% per tahun.


http://apindonesia.com/new/index.php?option=com_content&task=view&id=3131&Itemid=65

0 komentar:

Posting Komentar