Ujian Nasional Seorang Tunarungu Dijaga 6 Petugas
Ujian Nasional Seorang Tunarungu Dijaga 6 Petugas
Pengawasan ketat terhadap jalannya pelaksanan ujian nasional (UN) di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tak hanya dilakukan di sekolah umum, seperti SMA, SMK, dan MA.
Meski peserta ujiannya seorang tunarungu, pelaksanaan UN di sekolah luar biasa (SLB) Polewali Mandar tetap memberlakukan standar pengamanan yang sama dengan sekolah lain.
Ujian nasional di SLB Polewali Mandar tersebut tetap dijaga enam petugas yang terdiri dari seorang polisi, dua pengawas, pemantau, dan kepala sekolah. Tak ada yang berbeda di sekolah umum maupun sekolah kejuruan.
Setiap hari UN dijaga petugas kepolisian dan dua pengawas ujian, belum termasuk peninjau dan kepala sekolah.
Iswan Saputra, siswa tunarungu ini mengaku santai saja mengikuti ujian meski dirinya diawasi enam petugas, belum termasuk para guru di sekolahnya.
Meski suasananya berbeda saat belajar di sekolah setiap hari menghadapi ujian, tetapi Sandi mengaku tak terganggu dengan pengawasan superketat di sekolahnya.
"Saya santai saja dan merasa tidak tegang dan tidak terganggu dengan banyaknya petugas yang mengawasi ujian," ujar Iswan.
Ia mengaku cukup mudah menjawab semua soal-soal yang diujikan selama tiga hari terakhir.
Ketua panitia ujian SLB Polewali Mandar, Simon, mengatakan, satu siswanya yang menderita tunarungu sengaja diberi perlakuan khusus dan mengikuti ujian sendiri agar tak minder dengan siswa normal di sekolahnya.
"Tak ada yang berbeda dengan ujian di sekolah umum meski peserta ujiannya hanya satu orang. Standar pengamanan ujian tetap diberlakukan sama dengan sekolah lain," ujar Simon.
Ujian nasional hari ketiga secara umum di Polewali Mandar hari ini berjalan relatif lancar. Meski sebelumnya terdapat beragam masalah seperti kurangnya soal dan lembar ujian, pada hari ketiga tidak lagi terulang.
Ujian nasional untuk sekolah kejuruan dan sekolah luar biasa hari ini sudah berakhir. Sementara SMA masih harus mengikuti ujian hingga Kamis besok.
Meski peserta ujiannya seorang tunarungu, pelaksanaan UN di sekolah luar biasa (SLB) Polewali Mandar tetap memberlakukan standar pengamanan yang sama dengan sekolah lain.
Ujian nasional di SLB Polewali Mandar tersebut tetap dijaga enam petugas yang terdiri dari seorang polisi, dua pengawas, pemantau, dan kepala sekolah. Tak ada yang berbeda di sekolah umum maupun sekolah kejuruan.
Setiap hari UN dijaga petugas kepolisian dan dua pengawas ujian, belum termasuk peninjau dan kepala sekolah.
Iswan Saputra, siswa tunarungu ini mengaku santai saja mengikuti ujian meski dirinya diawasi enam petugas, belum termasuk para guru di sekolahnya.
Meski suasananya berbeda saat belajar di sekolah setiap hari menghadapi ujian, tetapi Sandi mengaku tak terganggu dengan pengawasan superketat di sekolahnya.
"Saya santai saja dan merasa tidak tegang dan tidak terganggu dengan banyaknya petugas yang mengawasi ujian," ujar Iswan.
Ia mengaku cukup mudah menjawab semua soal-soal yang diujikan selama tiga hari terakhir.
Ketua panitia ujian SLB Polewali Mandar, Simon, mengatakan, satu siswanya yang menderita tunarungu sengaja diberi perlakuan khusus dan mengikuti ujian sendiri agar tak minder dengan siswa normal di sekolahnya.
"Tak ada yang berbeda dengan ujian di sekolah umum meski peserta ujiannya hanya satu orang. Standar pengamanan ujian tetap diberlakukan sama dengan sekolah lain," ujar Simon.
Ujian nasional hari ketiga secara umum di Polewali Mandar hari ini berjalan relatif lancar. Meski sebelumnya terdapat beragam masalah seperti kurangnya soal dan lembar ujian, pada hari ketiga tidak lagi terulang.
Ujian nasional untuk sekolah kejuruan dan sekolah luar biasa hari ini sudah berakhir. Sementara SMA masih harus mengikuti ujian hingga Kamis besok.
http://regional.kompas.com/read/2012/04/18/22480454/Ujian.Sendiri.Tunarungu.Dijaga.6.Petugas
Categories:
Pendidikan,
Unik
0 komentar:
Posting Komentar