Kiat Pebisnis kucingan

Kiat Pebisnis kucingan


Kucingan  atau ‘sega kucing’  tersebar disegala penjuru Jawa Tengah. Ada yang selalu penuh dan tidak sedikit yang sepi. Apakah kiat yang perlu dipahami oleh pembisnis kucingan yang berpotensi menjadi salah satu wisata kuliner semarang ini?

Sega kucing  bukanlah suatu menu tertentu  tetapi lebih pada cara penyajian nasi bungkus yang  banyak ditemukan pada warung angkringan (www.wikipedia.org). Menu yang tidak istimewa ini menjadi favorit bagi banyak orang dari para remaja, orang dewasa maupun orang tua. Namun hanya beberapa  kucingan yang memiliki pengunjung  kaum remaja maupun para ibu-ibu. Mengapa?

Bagi kaum remaja putri maupun para ibu duduk di warung angkringan bersama para remaja putra atau bapak-bapak tentu  bukanlah yang mereka inginkan. Gengsi dong. Tapi mengapa mereka merasa nyaman saja duduk di kucingan tertentu misalnya  di warung dot com di tanah mas ataupun  di kucingan yang tersebar di sekitar simpang lima?

Suasana  kucingan ynag demikian biasanya adalah yang ramai dan selalu ada saja pengunjungnya meskipun bukan jam makan. Kucingan  yang dibuka sejak pukul sepuluh pagi hingga sepuluh malam itu  hampir tidak pernah sepi pengunjung. Sedang kucingan yang tidak mempunyai pelanggan  remaja putri atu kaum ibu biasanya kucingan yang sepi.

Selain itu kucingan yang ramai tentu saja menyajikan pilihan menu yang lebih komplet. Satu hari  menu yang dikeluarkan bisa mencapai lebih dari sepuluh menu nasi bungkus dan lebih dari sepuluh makanan pendamping seperti macam macam gorengan, berbagai macam sate seperti sate  telur, kulit, keong  dan dilengkapi dengan pilihan minuman seperti teh, kopi, jeruk, susu, stmj baik yang hangat maupun yang dingin. Sedangkan di kucingan yang sepi menu yang disediakan tidak bervariatif. Menu andalan adalah nasi tempe kering, teri, dadar dan gorengan yang sudah terlalu dingin untuk disantap bersama dengan nasi kucing.

Salah satu kucingan yang legendaris adalah  nasi kucing Pak Gik yang berlokasi di jalan inspeksi. Kucingan ini buka sekitar pukul sebelas malam  sampai pagi.  Kucingan ini juga selalu penuh meskipun pengunjung remaja putri atau ibu-ibu tidak begitu banyak.  Kucingan ini juga menyediakan variasi menu yang sangat banyak.

Dengan pembeli yang  minimal 30 orang tiap hari keuntungan yang bisa diperoleh  dalam setiap bulannya adalah sekitar  lima juta (www.angkringannasikucing78.com). Nah, terbayang kan keuntungan para pembisnis kucingan yang tidak pernah sepi.

Pembisnis kucingan adalah pembisnis yang bisa meraih kesuksesan dengan menyediakan berbagai menu variatif yang selalu baru dan gorengan yang hangat dan tentu saja tempat yang cukup bersih dan dengan penerangan yang terang benderang sehingga nyaman untuk tempat nongkrong  baik bagi para remaja maupun para orang tua, baik wanita maupun pria. Itulah kunci kesuksesan pembisnis kucingan.  Sukses kucingan. Jadikan kucingan sebagai wisata kuliner. 

 
Michelle Dhifa Septiani N. (SMA Kolese Loyola Semarang )


http://citizennews.suaramerdeka.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1677

0 komentar:

Posting Komentar