Perilaku Seksual Aneh Penguin Antartika

Perilaku Seksual Aneh Penguin Antartika


Tabir misteri tentang perilaku seksual aneh di antara penguin yang diamati sejak seabad lalu oleh George Murray Levick, anggota tim peneliti kutub Kapten Scott, akhirnya dikuak. Sejumlah temuan mengejutkan tentang perilaku seksual penguin ada dalam makalah Levick yang diterbitkan oleh Natural History Museum di Inggris.

Levick, seorang pakar biologi burung, adalah petugas medis dalam rombongan ekspedisi Terra Nova ke Kutub Selatan. Ekpedisi tahun 1910 ini dipimpin langsung Kapten Robert Falcon Scott. Levick adalah seorang pionir dalam studi penguin dan menjadi orang pertama yang pernah tinggal bersama koloni penguin selama satu musim kawin di Cape Adare.

Levick mencatat banyak hal detail dari kehidupan penguin Adelie, jenis penguin yang umum menghuni sepanjang pantai Antartika. Sejumlah perilaku seksual penguin mengejutkan Levick. Ia, misalnya, dikejutkan dengan apa yang dia sebut sebagai perilaku seksual "bejat" yang dilakukan penguin jantan yang mengawini mayat penguin betina. Dalam catatannya, Levick mengkategorikan perilaku-perilaku "menyimpang" ini sebagai "sesat".

Sekembalinya ke Inggris, Levick berencana mempublikasikan hasil pengamatannya ke dalam sebuah makalah berjudul "Sejarah Alami Penguin Adelie". Namun, menurut Douglas Russell, kurator telur dan sarang di Natural History Museum, rencana Levick dinilai terlalu berlebihan pada masa itu.

"Ia lalu menyerahkan catatan dan grafis luar biasa tentang perilaku seksual penguin Adelie ke mueseum. Ketika itu terlalu sulit mempublikasikan hasil temuannya," kata Russell.

Bab tentang perilaku seksual penguin sebenarnya tidak termasuk dalam makalah resmi Levick. Namun petugas bagian zoologi di museum, Sidney Harmer, memutuskan untuk mengedarkan 100 lembar catatan Levick tentang perilaku seksual penguin ke kelompok ilmuwan yang dipilih.

Russell mengatakan, keputusan itu diambil lantaran pihak museum tidak memiliki cukup pengetahuan ilmiah pada waktu itu untuk menjelaskan catatan Levick tentang apa yang disebutnya sebagai nekrofilia. "Istilah ini tidak bisa disamakan begitu saja dengan nekrofilia pada manusia," ujar dia.

Kini hanya dua dari 100 lembar catatan asli Levick yang masih bertahan. Russell dan rekan-rekannya menerbitkan interpretasi ulang atas temuan Levick dalam jurnal Polar Record. Ia menggambarkan bagaimana salah satu salinan Levick ditemukannya secara tidak sengaja.

"Saya kebetulan melewati ruangan yang berisi catatan-catatan George Murray Levick ketika menemukan beberapa kertas terserak. Pada kertas itu tertulis judul "Perilaku Seksual Penguin Adelie, Tidak untuk Dipublikasikan" dalam huruf hitam besar," kata Russel.

Di dalam kertas-kertas itu Russel juga menjumpai berderet istilah aneh yang disematkan Levick, seperti pemaksaan seksual, pelecehan fisik dan seksual pada penguin betina, dan seks non-prokreasi. Istilah-istilah itu diakhiri dengan penjelasan tentang apa yang Levick anggap sebagai perilaku homoseksual penguin. "Dan itu menarik," kata dia.

Laporan dan catatan tangan Levick itulah yang kini dipajang di Natural History Museum untuk pertama kalinya. Russell percaya pameran ini mempunyai niatan baik, yakni menunjukkan pada dunia tentang seorang pria yang berjuang memahami kehidupan penguin apa adanya.

"Dia (Levick) sendiri benar-benar terkejut. Sampai batas tertentu, ia memiliki anggapan yang sama seperti kebanyakan orang yang melihat penguin sebagai burung bipedal dan mirip layaknya orang kecil," ujar Russel. "Tapi itu tidak benar. Bagaimanapun penguin-penguin itu adalah burung dan segala perilakunya harus ditafsirkan layaknya burung."


http://www.tempo.co/read/news/2012/06/12/061409911/Perilaku-Seksual-Aneh-Penguin-Antartika

0 komentar:

Posting Komentar