Penderita Rematik Potensi Kena Serangan Jantung
Penderita Rematik Potensi Kena Serangan Jantung
Seorang pasien rematik memiliki peluang 40 persen lebih mengalami detak jantung yang tidak teratur sehingga menyebabkan serangan jantung dan kematian sedangan 30 persen terkena stroke.
Hasil ini temuan dari para peneliti asal Copenhagen University yang dipublikasikan pada situs BMJ.com Sabtu (10/3) Para Ilmuwan ini percaya bahwa peradangan sendi yang terjadi pada pasien penderita rematik menyebabkan jantung berdebar secara tidak teratur atau dengan bahasa medis dikenal sebagai atrial fibrillation hal ini terjadi karena adanya pembentukan gumpalan darah yang pada gilirannya memicu stroke.
Sementara itu Profesor Michael Ehrenstein dari Arthritis Research Inggris mengatakan bahwa peradangan ini memainkan peran sentral dalam proses penyakit dari banyak kondisi terkait lain sehingga tidak mengherankan bahwa itu juga mungkin berperan
"Peradangan memainkan peran sentral dalam rheumatoid arthritis dan dalam proses penyakit dari banyak kondisi terkait lain, sehingga tidak mengherankan bahwa itu juga mungkin berperan dalam pengembangan atrial fibrilasi." ungkapnya
Terdapat sekitar 400.000 orang di Inggris dan Wales menderita nyeri sendi atau rematik yang menyebabkan kekakuaan dan bengkak pada sendi. Para ilmuwan dari Universitas Kopenhagen mempelajari lebih dari 4 juta orang.
Sebanyak 18.250 di antaranya mengalami rheumatoid arthritis selama lima tahun. Rheumatoid arthritis sendiri cenderung menyerang orang di usia antara 40 dan 70 tahun.
Penyakit ini lebih sering dialami kaum perempuan dibandingkan pria. Rematik terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang melapisi sendi yang membuat sendi bengkak, kaku, dan sangat menyakitkan.
Para ahli percaya bahwa hal itu dapat memicu peradangan pada pembuluh darah yang dapat memicu masalah jantung.
Pada 2010, dalam penelitian terhadap 400 ribu orang, peneliti Swedia menemukan bahwa rematik terkait dengan serangan jantung. Mereka menemukan 60 persen lebih pasien rematik lebih berisiko menderita jantung dibandingkan pasien lain.
Hasil ini temuan dari para peneliti asal Copenhagen University yang dipublikasikan pada situs BMJ.com Sabtu (10/3) Para Ilmuwan ini percaya bahwa peradangan sendi yang terjadi pada pasien penderita rematik menyebabkan jantung berdebar secara tidak teratur atau dengan bahasa medis dikenal sebagai atrial fibrillation hal ini terjadi karena adanya pembentukan gumpalan darah yang pada gilirannya memicu stroke.
Sementara itu Profesor Michael Ehrenstein dari Arthritis Research Inggris mengatakan bahwa peradangan ini memainkan peran sentral dalam proses penyakit dari banyak kondisi terkait lain sehingga tidak mengherankan bahwa itu juga mungkin berperan
"Peradangan memainkan peran sentral dalam rheumatoid arthritis dan dalam proses penyakit dari banyak kondisi terkait lain, sehingga tidak mengherankan bahwa itu juga mungkin berperan dalam pengembangan atrial fibrilasi." ungkapnya
Terdapat sekitar 400.000 orang di Inggris dan Wales menderita nyeri sendi atau rematik yang menyebabkan kekakuaan dan bengkak pada sendi. Para ilmuwan dari Universitas Kopenhagen mempelajari lebih dari 4 juta orang.
Sebanyak 18.250 di antaranya mengalami rheumatoid arthritis selama lima tahun. Rheumatoid arthritis sendiri cenderung menyerang orang di usia antara 40 dan 70 tahun.
Penyakit ini lebih sering dialami kaum perempuan dibandingkan pria. Rematik terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang melapisi sendi yang membuat sendi bengkak, kaku, dan sangat menyakitkan.
Para ahli percaya bahwa hal itu dapat memicu peradangan pada pembuluh darah yang dapat memicu masalah jantung.
Pada 2010, dalam penelitian terhadap 400 ribu orang, peneliti Swedia menemukan bahwa rematik terkait dengan serangan jantung. Mereka menemukan 60 persen lebih pasien rematik lebih berisiko menderita jantung dibandingkan pasien lain.
http://www.pedomannews.com/green-life-health/11410-penderita-rematik-potensi-kena-serangan-jantung
Categories:
Info Bermanfaat,
Kesehatan,
Pengetahuan
0 komentar:
Posting Komentar